Selasa, 28 Mei 2013

Quality of Software

Apabila kita memiliki suatu software yang mana guna untuk dipasang di dalam hardware tentunya membutuhkan software yang berkualitas. Guna nantinya apabila memakai software yg berkualitas maka akan berpengaruh pada kinerja dari software itu sendiri kedepannya. Tentunya dalam suatu perusahaan ketika menggunakan software, diharapkan nantinya tidak menggangu proses bisnis. Dalam pembahasan kali ini, kami akan memaparkan bagaimana software yang berkualitas.

Di dalam software terdapat 4 komponen yang mana meliputi program komputer, prosedur, dokumentasi dan data yang sesuai yang mendukung sistem dalam software. Dan 4 komponen tersebut sangat dibutuhkan guna memastikan kualitas dari sebuah software development maupun ketika maintenance-nya. Suatu software yang berkualitas adalah software yang dapat memenuhi permintaan dari pelanggan yang mana nantinya akan menghasilkan kepuasaan dari pelanggan (Juran,1998), dan tentunya software yang berkualitas akan jauh dari software error, software yang cacat atau memiliki kekurangan dan juga software yang gagal.

Asal-usul  dari kegagalan  suatu perangkat lunak yaitu kesalahan yang dibuat oleh programmer yang mana, sebuah kesalahan bisa menjadi kesalahan tata bahasa dalam satu atau lebih dari baris kode, atau kesalahan logika dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, tidak semua error yang terjadi dalam  perangkat lunak berasal dari kesalahan yang terdapat dalam perangkat lunak. Seperti terdapat kesalahan pada baris kode yang tidak cocok dengan fungsi tertentu sehingga menyebabnya perangkat lunak menjadi gagal. Menurtu buku Galin terdapat 9 penyebab kesalahan perangkat lunak yang mana diklasifikasikan sesuai dengan tahapan proses pengembangan perangkat lunak :
  1.  Kesalahan dalam mendefinisikan kebutuhan, yang mana  biasanya klien atau pelanggan lupa dalam mendefinisikan kebutuhannya secara mendetail, sehingga terdapat kebutuhan yang tertinggal untuk didefinisikan dan membuat programmer dalam implementasinya kurang memenuhi permintaan dari pelanggan.
  2.  Kesalah pahaman komunikasi antara pengembang (programer) dengan customer dalam mengubah permintaan menjadi software yang diinginkan. 
  3. Penyipangan yang terjadi karena suatu hal yang disengaja. Seperti ketika pelanggan tidak memiliki dana yang mencukupi untuk menghasilkan perangkat lunak sehingga menyebabkan kebutuhannya dikurangi tanpa adanya analisa terlebih dahulu, kesengajaan yang dilakukan oleh tim pengembang perangkat lunak seperti tidak melakukan persetujuan kepada klien terhadap hasil yang dikerjakan dll. Hal tersebut dapat menyebabkan perangkat lunak tidak stabil.
  4. Design logika salah yang mana biasanya dilakukan oleh arsitek, analis dan programer perangkat lunak. Hal ini terjadi karena kode yang salah dimasukkan untuk memunculkan permintaan pelanggan, kelalaian dalam memperhitungkan kode operasi yang ilegal dll.
  5. Kesalahan dalam bahasa pemrograman
  6. Ketidak sesuaian antara dokumentasi dengan instruksi koding, biasanya terjadi karena kesulitan dalam berkoordinasi dengan tim, memahami posisi masing-masing yang dierjakan di dalam suatu tim. 
  7. Ketika proses testing kurang, yang dimaksud dengan kurang yaitu kurang dalam rencana testing, kurang lengkap dalam mengoreki eror yang menyebabkan gagal dalam dokumentasi dan laporan.
  8. Eror dalam menjalankan prosedur dalam pengembangan maupun pembuatan
  9. Eror dalam dokumentasi
Hal tersebut di atas merupakan mengapa software dapat terjadi error ketika sudah digunakan atau diimplementasikan dalam oleh pelanggan. Sehingga untuk meghasilkan software yang berkualitas tentunya harus melewati hal-hal yang menyebabkan perangkat lunak terjadi error seperti di atas ini.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar