Garuda Indonesia pada tahun 2010 yang mana pada tahun tersebut Garuda Indonesia mencoba menggunakan sistem baru yang mana sebelumnya Garuda Indonesia menggunakan sistem berbasis teknologi informasi untuk memantau pergerakan pesawat,
awak kabin serta sistem informasi penjadwalan. Beberapa sistem
lain juga sudah di-implementasikan dengan melibatkan teknologi
informasi. Namun hal tersebut dilakukan masih sendiri-sendiri. Belum
terintegrasi atau saling terkait antara data pemantauan pergerakan
pesawat, dengan penjadwalan penerbangan, mengaturan sumber daya manusia. Kemudian garuda Indonesia memperharui sistemnya dengan mengintegrasiskan seluruh sistem dalam sistem terpadu.
Awalnya sistem tersebut sudah dicoba berkali-kali. Namun suatu ketika terjadi permasalahan bahwa sistem tidak dapat memback up data serta tidak terintegrasi dengan benar. Yang menyebabkan maskapai tidak mendapatkan data penerbangan secara benar. Hal tersebut tentunya merugikan bagi para pelanggan dan juga pihak perusahaan Garuda Indonesia. Karena Garuda Indonesia harus menanggung biaya penginapan para penumpangnya serta mengembalikan uang para penumpangnya.
Dari permasalahan tersebut di atas, kami hubungkan 5 komponen IS yang menyebabkan permasalahan tersebut beserta dengan mind mapnya:
Data
Data lama tidak terupdate.
Tidak sinkronnya data dengan
jadwal dan perubahannya sehingga Garuda tidak mengetahui posisi kru sebenarnya.
(Yunita,
2010)
Software
Tidak dapat mengakses sistem
menyebabkan proses input data menjadi terganggu.
Hardware
Kabel data center terkelupas.
People
Operator hanya memasukkan data
kedalam sistem baru yang seharusnya juga dimasukkan pada sistem lama sebagai
backup. (Lintaka, 2010)
Pengguna sistem mengirimkan data
secara masif ke perangkat communication controller sehingga sistem menjadi
error.
Kurang cepat dalam mendeteksi dan
menangani kabel yang terkelupas. (Sarie-Okezone, 2010)
Network
Jaringan yang tidak dapat
mengakses sistem dimungkinkan karena server down akibat input perubahan data
secara masif.
Procedure
Perencanaan migrasi data yang
kurang baik mulai dari migrasi data yang dilakukan pada saat peak season( November-Januari ) sampai humman error yang mengirimkan data
secara masif ke sistem baru. (Suryadhi,
2010)
Tidak cepatnya penanganan kabel
data center yang terkelupas. (Sarie-Okezone, 2010)
·
Keterangan :
Bila dilihat
dari runtutan kejadian yang dimulai masalah pada 19 november yaitu sistem tidak
dapat diakses, yang ternyata tidak mampu ditangani dengan cepat. Karena sistem
yang mati tersebut maka input data untuk perubahan data tidak bisa dilakukan.
Ini menyebabkan tidak sinkronnya data sehingga terjadi delay penerbangan. Ternyata
diberitakan bahwa ada kabel yang terkelupas, mungkin ini merupakan salah satu penyebab
sistem tidak dapat diakses. Perubahan data yang tertunda 4 jam memberi dampak
operator wajib memasukkan data baru yang lebih banyak, padahal masih dalam
proses migrasi yang akhirnya menyebabkan sistem error.
Daftar Pustaka
Lintaka. (2010, November 25). Garuda Integrated
Operational Control System (IOCS). Dipetik Februari 25, 2013, dari
http://lintaka.com/2010/11/25/garuda-integrated-operational-control-system-iocs-garuda-case-part-2/
Sarie-Okezone. (2010,
November 20). Pengamat IT: Kabel Putus, Garuda Hanya Cari Alasan.
Dipetik Februari 24, 2013, dari okezone.com:
http://news.okezone.com/read/2010/11/24/54/396657/pengamat-it-kabel-putus-garuda-hanya-cari-alasan
Suryadhi, A. (2010,
November 22). Sistem TI Error, Jangan Bergantung Pada 'Kata Wasiat'!
Dipetik Februari 24, 2013, dari detik.com:
http://inet.detik.com/read/2010/11/22/123412/1499213/398/sistem-ti-error-jangan-bergantung-pada--kata-wasiat-
Yunita, K. (2010,
November 23). Dampak Sistem Baru Garuda : Mau Terbang, Eh Sudah Ada Pilot
yang Lain. Dipetik Februari 24, 2013, dari detik.com:
http://news.detik.com/read/2010/11/23/182207/1500677/10/mau-terbang-eh-sudah-ada-pilot-yang-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar